Dalam
menghadapi perubahan masa mendatang, pembangunan gedung hendaknya bersikap luwes
(fleksibel) artinya mampu menyesuaikan tata letak tanpa perlu perubahan struktur gedung secara
besar-besaran. Ini berarti perlu danya ketertukaran (interchangeability)
semua ruang rak, jasa, ruang baca, dan ruang staf.
Ruang perpustakaan disediakan untuk menyimpan bahan pustaka, pengunjung,
staf (baik administrasi maupun operasional), ruang jasa, sarana perpustakaan
seperti katalog, microreader, mesin fotokopi, mesin penjilidan, dan sejenisnya.
Adapun pengertian ruang itu sendiri menurut jaraknya
adalah tempat atau bangunan tertentu dalam suatu gedung perpustakaan. Berfungsi
untuk meletakkan suatu barang atau kegunaan lainnya. Antara ruang yang satu
dengan yang lainnya dibatasi oleh alat pemisah. Sedangkan pengertian ruang menurut ruangannya adalah
suatu ruang atau kumpulan ruang yang sekelilingnya dibatasi oleh dinding atau
penyekat.
Perpustakaan juga perlu memperhitungkan pertumbuhan masa
mendatang. Adapun penyediaan ruangan untuk hal berikut ini, dengan perhitungan
kebutuhan 10 tahun mendatang yang perlu disediakan di perpustakaan ialah:
·
Koleksi perpustakaan
· Staf perpustakaan seperti: ruang administrasi,
ruang kepala perpustakaan, ruang kerja staf administrasi, toilet, ruang
tamu/istirahat, mushola, ruang pertemuan, ruang kegiatan pustakawan, ruang
kerja bagian pengadaan koleksi, ruang kerja pengolahan koleksi, ruang layanan
sirkulasi, ruang layanan referensi, ruang layanan terbitan berkala, ruang
layanan terbitan berkala, ruang layanan keanggotaan, ruang multimedia, ruang
internet, CD ROM dan komputer.
· Ruang lain yang diperlukan sebagai sarana
penunjang perpustakaan seperti ruang pameran, labolatorium foto, ruang sidang
atau konporensi (perpustakaan umum akan memerlukan ruangan ini).
Untuk memasuki
gedung perpustakaan dari luar maupun dari pintu masuk, pengunjung perpustakaan tidak perlu dipusingkan oleh
rancangan gedung yang berbelit-belit. Cukup dengan panduan serta petunjuk
singkat, para pengunjung dapat menemukan bagian gedung yang diinginkannya,
misalnya dimana letak ruang layanan sirkulasi atau bagaimana caranya menuju
ruang referensi.
Referensi:
Sulistyo Basuki. 1993. Cet. 2. Pengantar Ilmu
Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
No comments:
Post a Comment