Dalam sebuah perpustakaan, desain gedung adalah hal yang paling utama untuk
daya tarik atau tampilan yang menarik pemustaka atau pengunjung perpustakaan. Bukan
hanya koleksi. Tentu saja desain gedung dan ruang menjadi prioritas utama
berdirinya sebuah perpustakaan. Dalam membangun gedung perlu adanya
perencanaan. Perencanaan gedung yang baik akan menghasilkan tempat kerja yang
efisien, nyaman, dan menyenangkan bagi staf perpustakaan maupun bagi
pengunjung. Untuk menghasilkan gedung yang demikian itu, perencanaan memerlukan
pemahaman tentang keperluan pemakai serta objek dan fungsi perpustakaan. Gedung
perpustakaan yang dibangun hendaknya memiliki desain fungsional daripada
monumental artinya desain yang dibuat ada manfaatnya, bukan hanya merupakan
hiasan sebagai bagian sebuah monumen.
Petugas yang ditunjuk dalam pelaksanaan pembangunan gedung perpustakaan
sebaiknya seorang pustakawan karena dia memahami kebutuhan perpustakaan. Maka pustakawan
yang ditunjuk segera melakukan langkah persiapan berupa:
a.
Menyusun bibliografi mengenai gedung
perpustakaan.
b.
Membaca literatur.
c.
Mempelajari fungsi badan induk yang membawahi
perpustakaan.
d.
Mengkaji kebutuhan pemakai.
e.
Mengkaji jasa perpustakaan yang telah dan akan
diberikan.
f.
Mengunjungi perpustakaan sejenis lainnya atau
kira-kira sama besarnya, terutama perpustakaan yang memiliki gedung baru.
g.
Menyusun senarai perlengkapan.
h.
Membuat catatan mengenai program gedung
perpustakaan. Dalam catatan tersebut, pustakawan menjelaskan permintaan
perpustakaan kepada arsitek, pemimpin, donor, dan sejenisnya.
Adapun panitia yang berperan dalam pembangunan gedung perpustakaan yaitu
beranggotakan:
a)
Arsitek
b)
Pustakawan
c)
Konsultan perpustakaan
d)
Interior decorator atau desainer
e)
Kepala lembaga yang membawahi perpustakaan
seperti Dewan Perpustakaan, Rektor, atau wakilnya
f)
Lain-lainnya seperti dari bagian administrasi
dan keuangan
Adapun pemilihan lokasi hendaknya memperhitungkan kenyamanan pemakai,
perluasan masa mendatang, ketersediaan tanah, dan dana. Lokasi perpustakaan
berpengaruh besar terhadap pemakai. Untuk perpustakaan umum, lokasi yang
dipilih hendaknya merupakan lokasi yang sering dan mudah dikunjungi umum,
bahkan kalau mungkin perpustakaan harus berada di lokasi yang lebih sering
didatangi orang daripada tempat lain. Demikian perpustakaan universitas
hendaknya terletak di tengah-tengah universitas sehingga terjangkau oleh semua
pihak. Untuk perpustakaan sekolah tidak menjadi soal karena jaraknya sangat
dekat dan tidak terlalu jauh dari kelas. Sedangkan perpustakaan khusus terletak
dekat pintu masuk lembaga atau tempat kerja peneliti.
Sulistyo Basuki (1993) Cet. 2. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sekian.. Wassalamu'alaikum
No comments:
Post a Comment