Dalam
paradigma baru, perpustakaan adalah sesuatu yang hidup, dinamis, segar
menawarkan hal-hal baru, layanan yang inovatif, sehingga apapun yang ditawarkan
oleh perpustakaan akan menjadi atraktif, interaktif, edukatif, dan rekreatif
bagi pengunjungnya.layanannya dipublikasikan melalui berbagai cara, baik
melalui media cetak maupun media elektronik kepada user. Perpustakaan dikelola
secara profesional. Pustakawannya berpenampilan rapi, ramah, sehingga dapat
memberikan layanan yang menyenangkan kepada user. Gedung dan ruangannya
ditata dengan apik, sejuk dan nyaman, mengikuti perkembangan zaman.
Jeni E. Klobas dalam bukunya “Libraries for the new millennium:
implication for managers, pustakawan harus menjadi manajer ilmu pengetahuan
dan analisis informasi. Adapun sumber-sumber informasi dan pengetahuan diantara
yaitu:
1. Konvensional, merupakan sebuah informasi yang
masih tercatat dalam media kertas tulis tangan maupun ketik.
2. Multimedia konvensional, merupakan sebuah
media yang tidak bisa diedit jika sudah memasuki media cetak.
3. Dokumen digital hasil digitasi, merupakan
peralihan dari dokumen konversional menjadi bentuk digital.
4. Born-digital resources, merupakan sebuah
dokumen yang dibentuk digital sejak awal oleh penciptanya.
5. Online resources, merupakan sumber informasi
berupa dokumen yang berbentuk digital.
Dalam paradigma perpustakaan ini, terbentuk pergeseran jenis koleksi dari
koleksi cetak, ke microforms dan analog (tapes), dan sekarang berupa digital. Terbentuk
pula perubaha-perubahan berupa fasilitas baca, video player & tape player,
microfiche/mifilm readers, komputer desktop, dan komputer dengan jaringan
online. Berbagai perubahan dalam perpustakaan mulai dari rak dan katalog kertas berubah menjadi katalog
komputer, berbagai kreasi desain rak, kreasi penataan koleksi, fasilitas
pendukung baca buku cetak, dan teknologi pendukung layanan koleksi cetak.
Sekian dulu... wassalamu'alaikum...